Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rektor UHO dan Kapolda Diminta Tanggung Jawab Ledakan Granat

Antara , Jurnalis-Rabu, 30 Maret 2016 |06:53 WIB
Rektor UHO dan Kapolda Diminta Tanggung Jawab Ledakan Granat
Salah satu jasad bom meledak di UHO saat dibawa oleh petugas (Antara)
A
A
A

KENDARI - Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) di Kendari bersama Kapolda Sulawesi Tenggara diminta bertanggungjawab atas tragedi ledakan granat di gedung workshop UHO saat pelatihan sekuriti kampus sehingga menewaskan empat peserta dan delapan luka-luka.

Pengurus Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDI Perjuangan setempat La Ode Ota, menyatakan bahwa Rektor UHO dan Kapolda Sulawesi Tenggara sebagai pihak yang harus bertanggungjawab atas tragedi ledakan granat saat pelatihan di kampus UHO itu.

Bagaimana bisa, ujarnya pula, dalam pelatihan dasar pengamanan kampus, instruktur atau pelatih dapat menggunakan alat peraga berupa granat aktif yang siap ledak.

Menurutnya, penggunaan alat peraga granat aktif itu atas sepengetahuan Rektor UHO dan Kapolda Sultra.

"Oleh karena itu, kedua pejabat tersebut harus bertanggungjawab terhadap para korban beserta keluarganya, terutama anak-anak dari korban yang meninggal dunia," katanya Rabu (30/3/2016).

Peristiwa tragis yang merenggut empat korban dan delapan korban luka-luka tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 Wita, saat pelatih dari Brimob Polda Sultra memperlihatkan jenis peledak granat kepada peserta pelatihan pendidikan dasar pengamanan bagi sekuriti Kampus UHO.

Menurut Sekretaris UPT Pengamanan Kampus UHO Ali Mardai, peserta pelatihan yang berlangsung di dalam gedung workshop UHO itu berjumlah 57 orang Satpam.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement