Menurutnya, pembangunan proyek tersebut sudah mengganggu penghuni gaib dan telah merusak tempat tinggal para arwah leluhur saat penjajahan Jepang.
“Dulu, tanah tempat berdirinya proyek bangunan Podomoro merupakan kuburan massal. Saya menyatakan, bila hal ini tidak segera diatasi pihak manajemen Podomoro maka selalu ada tumbal atau korban jiwa berjatuhan, ” ungkapnya.
Saat ditanya wartawan bagaimana cara mengatasinya, M Sihombing menyebutkan hal ini kajiannya sudah masuk ke dunia supranatural. “Coba tanyakan saja kepada orang pintar ya,” tutupnya.
(Amril Amarullah (Okezone))