Kepala Kementerian Sekretariat Negara Luu Hong Son menyalahkan ranjau dan bom itu sebagai penyebab dari datangnya efek yang mengerikan terhadap orang-orang Vietnam serta penghambat pembangunan sosial ekonomi bangsa.
“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan untuk mengamankan negara. Tapi, kita masih harus disibukkan dengan sisa ranjau dan bom,” jelasnya.
Ranjau dan bom itu merupakan warisan perang antara Vietnam dan Amerika Serikat (AS) pada Perang Dunia II sejak 1945 hingga 1975. Dalam perang tersebut, AS melakukan empat kali penjatuhan ranjau dan bom dari udara dan telah menewaskan sekira 42 ribu dan melukai lebih dari 62 ribu jiwa.
(Silviana Dharma)