"Dulu tidak semua orang bisa jadi gubernur. Ini fakta historis yang dilupakan Ahok. Ahok itu masih muda, tetapi ternyata sangat pelupa," sebutnya.
Lebih jauh Saleh mengatakan, ketidaknyamanan banyak orang terhadap sikap Ahok dan pernyataan-pernyataannya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat awam, namun juga para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Terbukti, kata dia, ada banyak yang mengundurkan diri, salah satunya Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi.
"Ahok ini pakai jurus mabuk. Kiri-kanan muka-belakang salah. Yang benar hanya satu, itu adalah Ahok. Di negara demokrasi mana pun sikap seperti ini tidak akan diterima. Karena demokrasi itu identik dengan kritik. Tanpa kritik, demokrasi tidak beda dengan monarki. Semoga sikap Ahok ini tidak mengembalikan kita ke alam antikritik yang gelap gulita itu," tuntasnya.
(Fahmi Firdaus )