MOJOKERTO - Petak-petak rumah itu tak seramai dulu. Tak ada hingar bingar dentuman musik khas nusantara (dangdut). Botol-botol yang biasa terpampang rapi di halaman wisma pun kini telah lenyap. Kaum hawa berbaju seksi yang biasa mangkal, juga tak satupun terlihat batang hidungnya.
Konon, mereka sudah hengkang sejak lokasi ini jadi sorotan publik. Setelah sekelompok orang bersorban yang mengaku penegak firman Tuhan, berupaya membubarkan para penghuni eks lokalisasi ini.
Ditambah, rencana para pemangku kebijakan untuk memberantas praktik prostitusi, yang katanya masih berlangsung di tempat ini.
"Sudah sepi sekarang. Tidak ada apa-apa. Kalau malam juga gelap, sudah pada pergi semua," ujar Anik, Ketua Kelompok di salah satu Wisma Harapan di eks lokalisasi Balongcangkring, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Siang itu, ibu tiga anak ini tengah berusaha menyibukan diri. Maklum saja, selama dua bulan ini, hari-harinya diisi dengan bersih-bersih. Tidak ada pesanan kopi, es, dan lain sebagainya dari para pengunjung warung mungilnya.
Pemandangan itu jauh berbeda di banding beberapa bulan sebelumnya. Dirinya tak pernah berhenti dari aktivitas. Lembaran rupiah pun selalu masuk ke kantong pribadinya.