"Investasi di sini lebih dari Rp200 miliar. Apa kurang kuat? Semua donatur, mereka peduli. Tadi pagi saya ditelefon dari Tiongkok dan Singapura. Mereka (donatur) menanyakan itu (soal sengketa). Mereka juga ragu, saya bilang sudah melakukan upaya hukum dan somasi itu aja," jelas Antonius.
Setelah melakukan dialog, pihak sekolah dan orangtua murid membubarkan diri. Namun, saat membubarkan diri masih banyak orangtua murid yang ragu dengan keberlangsungan prsoses belajar dan mengajar di sekolah.
"Kalau tanahnya milih mantan Pangdam itu, kenapa sekolah tidak sewa aja 15 tahun. Kalau bisa dibeli saja kan," celoteh orangtua murid sembari keluar dari ruang dialog.
Terpisah, saat dikonfirmasi ke pengacara mantan Pangdam I/BB terkait penembokan sekolah Cinta Budaya, Rio Tampubolon mengatakan tanah tersebut adalah milik Burhanuddin Siagian. "Milik pak Burhanuddin. Jual beli Harun Aminah dengan pak Burhanuddin pada Maret 2016. Dia (Harun) menang PTUN. Belum ada komunikasi dengan pihak sekolah. Selanjutnya kita liat nanti lah," jelas Rio.
Pemberitaan sebelumnya, Sekolah Cinta Budaya (Chong Wen) ditembok dan dipagar oleh mantan Pangdam I/BB, Mayjend TNI (Purn), Burhanuddin Siagian. Alhasil, tanah sekolah yang diketahui sudah sengketa sejak tahun 2008 tersebut menjadi sorotan publik, pasalnya sengketa yang berkepanjangan tersebut menimbulkan keresahan orangtua murid sekolah, Selasa (3/5/2016).
Diketahui, tanah seluas 2,3 hektare tempat sekolah itu berdiri, sudah dijual pemilik sebelumnya bernama Harun Aminah kepada Burhanuddin. Hal tersebut lah yang membuat Burhanuddin menembok sekolah yang memiliki jenjang pendidikan dari tingkat TK hingga MA tersebut.