JAKARTA - Beredar video pelatihan tentara yang diduga ISIS di situs berita dailymail. Namun sayang dalam video berdurasi 02.14 menit itu terlihat anak-anak kecil yang tengah berlatih menggunakan senjata api dengan backsound video menggunakan nyanyian dari berbahasa arab.
Dalam video tersebut, terlihat sang pelatih menggunakan bahasa melayu dan menyatakan bahwa mereka melepaskan diri dari negara Indonesia dan Malaysia. Terlihat juga puluhan anak juga memegang passport dan membakarnya. Mereka juga mengungkapkan akan datang dengan bala tentara di mana tidak akan ada yang mampu mengalahkan pasukan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan video tersebut bagian dari propaganda dari kelompok teror.
"Kita sangat menyayangkan, kita menyadari info pada dunia maya sedemikian dahsyat. Apapun bisa di-share ke sana siapapun bisa memproduksi dan menjadikan dunia maya menjadi alat propaganda. Termasuk hal-hal yang berbau terorisme. Hal yang berkaitan dengan kegiatan pelatihan ini bagian dari propaganda kelompok teror," kata Boy di Kompleks Mabes Polri, Rabu (18/5/2016).
Menurut mantan Kapolda Banten tersebut, video propaganda itu berusaha mengajak masyarakat untuk masuk dan mengikuti alur berpikir mereka.
"Yang penting membangun ketahanan masyarakat pada aspek sosial budaya. Jadi tidak perlulah bangsa Indonesia ini walaupun ada di dunia maya akhirnya kita ikut mencontoh hal seperti itu. Jadi untuk melihat baik dan buruk membutuhkan kecerdasan kita semua," tegasnya.
Untuk tindakan lebih lanjut, Polri akan menyelidiki video tersebut melalui unit cyber crime. "Oleh karena itu kita amati kita cermati jadi seluruh propaganda yang berkaitan dengan radikalisme, aksi teror , ini kita cermati ini menjadi bagian dari unit cyber crime yang selama ini kita berdayakan. lebih baik hindari dan tidak perlu dicontoh," tukasnya.
Berikut link video menggemparkan tersebut: Klik di Sini
(Khafid Mardiyansyah)