Nagasaki juga dikenal sebagai daerah penyebaran Agama Katolik tertua di Jepang dan ironisnya, ketika bom atom menghantam Nagasaki 71 tahun lampau, Katedral Urakami yang merupakan katedral terbesar di Asia Timur saat itu, turut hancur bersama sekitar 8.000 sipil beragama Katolik yang tewas.
Selidik punya selidik, ternyata sedianya Nagasaki bukan target utama misi serangan bom atom kedua AS pasca-pemboman Hiroshima, melainkan Kota Kokura. Tapi saat hari-H pemboman, ternyata Kota Kokura “dilindungi” awan tebal.
Sasaran alternatif pun segera dialihkan sang pilot, Kapten James van Pelt atas perintah Mayor Charles Sweeney, komandan misi pemboman oleh pesawat B-29 yang membawa bom plutonium “Fat Man” ke Nagasaki.
Saat itu hari Kamis, 9 Agustus 1945 pagi, di mana sekira 263 ribu orang sedang mengawali aktivitas sehari-hari. Saat itu pula di Nagasaki, tercatat bahwa dari 263 ribu orang, 240 ribu di antaranya warga lokal Jepang, 12.500 warga korea, 9.000 tentara Jepang, 600 pekerja asal China dan 400 tahanan perang sekutu.