“Proyek ini masih dalam proses. Kami memulai (restorasi gereja sejak 2011) dengan lima mumi, dua di antaranya orang dewasa dan tiga lainnya anak-anak,” kata Gonzales.
Setelah penggalian lebih menyeluruh selama lima tahun terakhir, mereka sudah menemukan 11 mumi orang dewasa dan 24 mumi anak-anak. Diduga mereka meninggal karena penyakit kolera yang tengah mewabah antara abad 18 dan 19. Semuanya disimpan dalam sebuah kapel dan dibiarkan tetap di sana, terbungkus kain. Menunggu untuk diperiksa lebih lanjut.
“Semuanya masih kami pelajari. Seiring berjalannya waktu, kami berharap bisa memberikan nama bagi (minimal) mumi Van Gogh dan mengetahui kehidupannya,” sambung peneliti yang berjanji akan memberi informasi detail pada Kongres Studi Mumi Sedunia yang akan digelar di Lima, Peru, pada Agustus.
(Silviana Dharma)