JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menutup jalur cepat Semanggi. Hal ini guna melancarkan pembangunan Simpang Susun Semanggi.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah menjelaskan jalur cepat Semanggi akan ditutup mulai 12 Juni 2016 hingga 12 Agustus 2017 mendatang.
"Kami akan memasang rambu-rambu agar pengguna jalan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan. Pengaturan lalu lintas tersebut akan dilaksanakan mulai 12 Juni 2016 sampai dengan 12 Agustus 2017," ujar Andri melalui rilisnya, Senin (13/6/2016).
(Baca juga: Ini Pengalihan Arus Akibat Jalur Cepat Semanggi Ditutup)
Sementara, Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengungkapkan hal yang berbeda. Menurutnya, penutupan jalur cepat Semanggi bakal dilakukan secara permanen.
"Bukan dua bulan saja, tapi bakal permanen. Soalnya nanti kan jalur cepat itu mau dibangun pancang, jadi ya bakal permanen," ujar Budiyanto saat dihubungi Okezone.
Pihak kepolisian bersama Dishubtrans DKI Jakarta akan memperlebar jalur lambat guna mengantisipasi kepadatan terutama di sore hari. Tak hanya itu saja, kepolisian dan Dishub juga akan melakukan rekayasa lalu lintas di jalur tersebut.
"Jalur lambat diperlebar, enggak akan jadi masalah sebetulnya. Mungkin sekarang dalam proses pembangunan, sebelum jalan diperlebar akan terjadi kepadatan terutama di sore hari," ungkap Budiyanto.
Berikut rekayasa lalu lintas di sekitar pembangunan Simpang Susun Semanggi:
1. Kendaraan dari arah Timur (Cawang) yang akan menuju ke arah Selatan (Blok M) diarahkan menuju I masuk jalur lambat Jalan Jendral Sudirman atau dapat menggunakan jalur alternatif Jalan SCBD-Jalan Jenderal Sudirman-dst.
2. Kendaraan dari arah Selatan (Blok M) yang akan menuju ke arah Barat (Slipi) diarahkan melalui jalur lambat Jalan Jenderal Sudirman atau dapat menggunakan jalur alternatif Jalan Pintu Gelora 1-Jalan Asia Afrika-dst.
3. Kendaraan dari arah Utara (Bundaran HI) yang akan menuju ke arah Timur (Cawang) diarahkan melalui jalur lambat Jalan Jenderal Sudirman atau dapat menggunakan jalur alternatif Jalan Prof. Dr. Satrio -Jalan Casablanca -dst, Jalan Galunggung -Jalan Sultan Agung -Manggarai -dst dan Jalan Imam Bonjol -Jalan HR. Rasuna Said -dst.
4. Kendaraan dari arah Barat (Slipi) yang akan menuju ke arah Utara (Bundaran HI) diarahkan menuju I masuk jalur lambat Jalan Jenderal Sudirman atau dapat menggunakan jalur alternatif Jalan Danau Sentani -Jalan Bendungan Jatiluhur -Jalan Bendungan. (sus)
(Awaludin)