Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bantah Lakukan Genosida, Pemerintah Turki Kecam Pernyataan Paus Fransiskus

Ahmad Taufik , Jurnalis-Minggu, 26 Juni 2016 |12:01 WIB
Bantah Lakukan Genosida, Pemerintah Turki Kecam Pernyataan Paus Fransiskus
Penggunaan kata "genosida" oleh Paus Prancis dikecam (Foto: NBC News)
A
A
A

ISTANBUL – Pemerintah Turki mengecam penggunaan kata “genosida” oleh Paus Fransiskus untuk menggambarkan bentrokan berdarah antara pasukan Armenia dan Kerajaan Turki Ottoman. Kecaman tersebut disampaikan langsung oleh Deputi Perdana Menteri Turki, Nurettin Canikli pada Sabtu 25 Juni 2016.

Pernyataan Paus Fransiskus yang menyebut Turki Ottoman telah melakukan genosida terhadap warga Armenia pada 1915 amat disesalkan. Klaim tersebut menggambarkan mentalitas buruk seorang Paus.

Kecaman itu muncul setelah Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke Ibu Kota Yerevan, Armenia pada Jumat lalu. Dalam pidato di sana, Paus menggunakan kata “genosida” untuk menggambarkan pembunuhan massal oleh Kerajaan Turki Ottoman. Klaim serupa juga pernah diungkapkan Paus satu tahun lalu dan langsung membuat warga Turki geram.

"Pernyataan Paus tersebut sangat disayangkan. Dengan kalimat itu, kita dapat melihat semua refleksi dan jejak mentalitas Crusader (ksatria perang abad pertengahan) dalam tindakan Paus," ujar Nurettin Canikli, sebagaimana dilansir NBC News, Minggu (26/6/2016).

Kendati menolak klaim Paus tersebut, Turki mengakui bentrokan berdarah antara pasukan Armenia dan Ottoman pada perang dunia pertama telah menyebabkan hampir 1,5 juta orang meninggal dunia.

Turki menyangkal pandangan itu adalah sebuah kejahatan terencana dan kegiatan genosida. Bahkan, menurut pengakuan Turki, korban meninggal tidak hanya dari pihak Armenia, umat Islam juga ikut menjadi korban dalam bentrokan berdarah itu.  

Terkait klaim Paus tersebut, Canikli menegaskan pernyataan Paus tersebut bukanlah sebuah pandangan objektif dan tidak mencerminkan kebenaran. Ia mengklaim seluruh dunia telah mengetahui fakta ini dan begitu juga warga Armenia itu sendiri.

(Ahmad Taufik )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement