SA’ANA – Guna memperingati hari raya Idul Fitri, yang sangat penting artinya bagi umat Muslim, Pemerintah Suriah mengumumkan tiga hari gencatan senjata. Dimulai dari Rabu 6 Juli dan berakhir pada Jumat 8 Juli 2016.
Berdasarkan laporan media lokal, yang disitat dari Al Jazeera, Kamis (7/7/2016), selama 72 jam ke depan, pemerintah Suriah akan memberlakukan rezim tenang di seluruh negeri sampai tanggal 8 Juli berakhir. Demikian ketentuan yang disebarluaskan kepada seluruh tentara Suriah.
Meski begitu, belum diketahui pendapat kelompok lawan soal kebijakan tersebut. Sebagaimana diketahui, kepemimpinan Presiden Bashar al Assad memicu pergolakan di negerinya sendiri.
Berbagai perundingan damai telah diadakan selama lima tahun terakhir. Namun tidak kunjung membuahkan hasil. Gencatan senjata terakhir kali dimediasi oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan Menlu Rusia Sergey Lavrov pada Mei 2016.
Setelah pada Februari, kesepakatan sempat dilanggar. Tidak jelas siapa yang lebih dulu melanggar, akan tetapi kedua belah pihak yang berseteru saling melempar kesalahan. Pemberontak rezim Assad yang dibekingi AS menuduh Rusia, demikian juga sebaliknya.