Indonesia sendiri baru terpilih dan diterima sebagai anggota rekanan MSG pada Juni 2015 lalu. Untuk itu, dalam kesempatan ini pemerintah mengirimkan delegasinya, yakni Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Desra Percaya untuk memantau perkembangan di sana.
“Dan sejauh ini, dari info terakhir yang kami dapat tadi pagi. Perwakilan kita bilang kalau pertemuan untungnya berlangsung kondusif dan terkendali. Semua fokus membahas upaya bersama untuk meningkatkan kerjasama,” ujarnya.
Tata menambahkan, bagi Indonesia kerjasama dengan MSG adalah good will untuk mengembangkan pasar ASEAN. Selama ini, Indonesia juga berperan aktif membantu pembangunan kapasitas sumber daya negara-negara MSG di berbagai sektor. Total dana bantuan teknis yang sudah digelintirkan untuk program itu diungkapnya mencapai kurang lebih USD8 juta atau Rp104 miliar.
Terakit ULMWP, Indonesia memandangnya sebagai gerakan separatis. Setahun lalu ULMWP sudah mendapatkan statusnya sebagai observer. Tahun ini mereka ingin status lebih, dan sudah mendapat dukungan dari Kepulauan Solomon dan FLNKS.
(Rahman Asmardika)