Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Marak Perpeloncoan, Bupati Purwakarta: Siswa Wajib Punya Satu Saudara Asuh

Didin Jalaludin , Jurnalis-Selasa, 19 Juli 2016 |15:03 WIB
Marak Perpeloncoan, Bupati Purwakarta: Siswa Wajib Punya Satu Saudara Asuh
Dedi Mulyadi (foto: Okezone)
A
A
A

PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menegaskan jangan ada proses perploncoan dalam masa orientasi siswa (MOS) di seluruh sekolah yang ada di Purwakarta. Dirinya pun menyiapkan beberapa program sebagai gantinya, salah satu diantaranya menggulirkan program saudara asuh.

Program ini khusus diwajibkan bagi siswa yang mampu agar membantu siswa lain yang kurang mampu dan juga meningkatkan kepekaan sosial anak. Terobosan tersebut juga sama dengan program orang tua asuh yang sebelumnya diberlakukan untuk seluruh PNS dan pejabat di lingkungan Pemkab Purwakarta.

"Satu orang siswa mampu ini wajib memiliki satu orang saudara asuh. Dan bagi berhasil melaksanakan program ini, maka siswa yang memiliki saudara asuh ini nilai pelajaran agama dan PKN-nya harus 9. Tidak boleh ditawar lagi," ungkap bupati yang akrab dipanggil Kang Dedi ini, Selasa (19/7/2016).

Dia saudara asuh ini tidak harus di lingkungan sekolahnya saja tapi juga bisa mencarinya di luar atau di sekolah lain. Baik itu kakak kelasnya maupun adik kelasnya.

"Misalnya saja kemarin, anak saya yang bungsu, Yudistira, yang baru masuk kelas satu SMPN 1 Purwakarta saya minta harus mencari 10 kakak kelas atau teman seangkatannya untuk diangkat menjadi saudara asuh. Ini itu untuk meningkatkan kepekaan sosial anak. Mencari saudara, adik, kakak baru," kata dia.

Kemudian, siswa baru diwajibkan membawa pohon dan menanamnya di sekolah. Jika selama bersekolah pohon tersebut mati, maka siswa wajib menggantinya dengan pohon yang baru. Selain itu juga diwajibkan memelihara dan menjaga kebersihan lingan sekolah. Bukan hanya dalam kelas, atau di dalam sekolah, tapi juga sampai ke luar sekolah minimal jalan menuju sekolahnya.

"Ini juga dimasukan sebagai nilai dalam pelajaran tertentu dan masuk dalam raport. Jadi tidak ada lagi kegiatan MOS yang aneh aneh di Purwakarta, apalagi perploncoan dan yang lain-lain," pungkasnya.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement