Kembalinya kedua tokoh pada jajaran pemerintahan kini tampaknya performa dan pengalaman keduanya dalam mengemban berbagai penugasan sehingga telah teruji kecakapannya.
Mensesneg Pratikno saat memperkenalkan kembali Sri Mulyani dan Seskab Pramono Anung saat memperkenalkan kembali Wiranto, sama-sama menyampaikan kemampuan Sri Mulyani dan Wiranto dalam berbagai penugasan dan menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
Latar belakang Wiranto sebagai Ketua Umum Partai Hanura di jajaran pemerintahan juga bakal membawa konsekuensi bahwa salah satu partai pemerintah itu harus segera mencari pemimpin baru untuk memimpin Hanura.
Perombakan kabinet kali ini juga langsung "menggilas" dua kader andalan Hanura, yakni Yuddy Chrisnandi dari jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Saleh Husin dari jabatan Menteri Perindustrian yang mereka sandang sejak 27 Oktober 2014.
Yuddy yang juga guru besar di Universitas Nasional, Jakarta, dari sisi usianya yang 48 tahun masih terbilang muda tetapi sudah terkena "reshuffle". Yuddy melepaskan jabatan Menteri PANRB (Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) untuk politisi PAN (Partai Amanat Nasional) Asman Abnur yang berusia 55 tahun. Asman dari politisi PAN menjadi Menteri PANRB.
Asman sejak 2004 hingga kini juga masih tercatat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PAN. Dengan posisinya sebagai menteri, dia harus melepas jabatannya sebagai anggota DPR RI.
Tokoh yang belum terlalu tua yang terpental dari Kabinet Kerja kali ini juga dialami oleh politisi Partai NasDem Ferry Mursidan Baldan, 55 tahun, dan posisinya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang /Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) digantikan oleh sosok gaek Sofyan Djalil yang berusia 62 tahun. Yuddy dan Ferry sama-sama merupakan "alumni politisi Partai Golkar".
Sofyan Djalil selalu terkena reshuffle pada pemerintahan Presiden Jokowi tetapi masih berada di jajaran kabinet karena hanya mengalami pergeseran, dari Menko Perekonomian pada 2014 lalu ke Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas pada 2015, dan sejak kini menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN.
Sofyan Djalil tampaknya menorehkan rekor atas namanya sendiri dalam tiga tahun terakhir berpengalaman menjabat jabatan tiga menteri secara bergantian tiap tahun.
Pada pemerintahan Presiden Yudhoyono yakni pada Kabinet Indonesia Bersatu, Sofyan Djalil menduduki jabatan Menteri Komunikasi dan Informatika pada 21 Oktober 2004 hingga 9 Mei 2007 dan Menteri BUMN pada 9 Mei 2007 hingga 20 Oktober 2009.
Kedekatannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi salah satu faktor subyektif untuk mempertahankan jabatan menteri bagi Sofyan Djalil karena bila dipandang dari sisi kinerja pada bidang yang dijabatnya, tidak mungkin dalam tiga tahun terakhir ini bisa menjabat jabatan menteri pada pos yang berbeda-beda.
Menteri yang terbilang masih muda tetapi terkena "reshuffle" adalah Mendikbud Anies Baswedan yang berusia 47 tahun, dan jabatannya digantikan oleh mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Muhajir Effendi yang berusia 52 tahun.