Hanya saja, perempuan mantan Menteri Kehakiman ini menyayangkan kalimat sekasar itu harus keluar dari mulut seorang kepala negara. Apalagi, hal itu diutarakannya di depan umum.
Duterte menyebut Lima sebagai perempuan jalang pada peringatan 115 tahun Polisi Filipina. Selain polisi, acara itu juga dihadiri mantan Presiden Fidel Ramos dan Duta Besar China di Manila Zhao Jianhua.
De Lima dan Duterte diketahui telah lama bertentangan di dunia politik. De Lima memiliki latar belakang pejuang hak asasi manusia, sementara Duterte lebih suka menggunakan kekerasan demi mengamankan negaranya yang terkenal brutal.
(Silviana Dharma)