MAKKAH - Sebanyak 42 jamaah haji Kloter 2 Banjarmasin yang sudah sampai di Makkah sejak Sabtu lalu, hari ini dikirim kembali ke tempat miqot di Bir Ali, Madinah. Ada sebuah insiden yang membuat mereka tidak berihram di Bir Ali saat perjalanan dari Madinah ke Makkah akhir pekan lalu.
"Jamaah senang sekali dan berterimakasih kepada Kadaker (Makkah), karena sudah mengurus proses panjang ini. Hari ini akhirnya kami diberangkatkan kembali ke Bir Ali," ujar Pembimbing Ibadah Kloter 2 Banjarmasin, H Saubari MPdi di Hotel Surra Man Raa Pemondokan 602, Syisyah, Makkah, Senin (22/8/2016).
Berihram merupakan salah satu rukun haji yang tidak boleh ditinggalkan. Bilamana ditinggalkan, maka hajinya tidak sah. Ihram sendiri ada dua jenis, yaitu ihram zamani dan ihram makani. Yang pertama adalah berniat mengerjakan ibadah dalam waktu tertentu, yaitu bulan haji. Sementara yang kedua adalah niat dilakukan di tempat-tempat yang sudah ditentukan dengan memakai pakaian ihram. Dalam kaitan ini, untuk jamaah haji Indonesia yang mendarat di Madinah, mengambil miqot dari Bir Ali.
Insiden tidak berihramnya puluhan jamaah haji ini akibat ulah sopir bus yang tidak membawa para penumpang dari pemondokan ke Bir Ali terlebih dahulu untuk berihram, dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah pada Jumat petang.
Sadar bahwa bus yang berada di posisi paling depan dari 7 bus jamaah, tidak berhenti di tempat yang telah ditentukan, ketua rombongan 1 kloter 2 Banjarmasin, Nurfahmi Jawawi, lantas menanyakan kepada sopir kapan bus berhenti di Bir Ali. "Sopir cuma bilang hunaaka (di sana)," ujarnya.