MAKKAH - Jamaah haji Indonesia diminta untuk mengantisipasi cuaca ektrem saat menjalani prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armina. Caranya adalah dengan mengurangi pergerakan, utamanya saat siang hari.
“Jamaah diharapkan di Arafah tetap tinggal di tendanya masing-masing. Jamaah tidak melaksanakan kegiatan di siang hari,” pesan Kepala Bidang Perlindungan Jemaah yang juga Kepala Satuan Operasional Armina, Kolonel Jaetul Muchlis, Sabtu (27/08).
“Adapun petugas, akan digelar melekat dengan jamaah di setiap Maktab untuk mengantisipasi bahaya kebakaran,” tambahnya.
Saat di Muzdalifah, lanjut Jaetul, pihak muassasah akan menyiapkan karpet dan oksigen yang disiapkan di sekitar toilet. Untuk mengurangi pergerakan jamaah juga, maka batu kerikil di Muzdalifah akan dikonsentarsikan mengelilingi toilet.
Bagaimana dengan Mina? Jaetul Muchlis meminta jemaah memperhatikan dua hal saat pergerakan di Mina, yaitu: rute perjalanan menuju jamarat dan jadwal keberangkatan menuju jamarat.