Selain 10 bus, Tim Kesehatan juga menyiapkan sarana safari wukuf untuk jamaah yang harus dilakukan dengan ambulans. Dalam pelaksanaannya, tim keshatan telah menjalin kerjasama dengan RS Arab Saudi.
"Tentu kalau jamaah ada yang tidak bisa melakukan pilihan duduk, tidur, maupun dalam ambulans dalam rangka safari wukuf, kita dengan Kemenag tentunya mendorong untuk melakukan badal haji," ujarnya.
Akan hal ini, penanggung jawab safari wukuf, dr. Eka menjelaskan bahwa pihaknya sudah mempunyai kriteria tentang pasien yang dibadalhajikan. Namun demikian, dia juga tetap akan mempertimbangkan kajian keagamaan. Misalnya, bagaimana dengan pasien yang tingkat kesadarannya sudah sangat menurun hingga sampai pada level tidak mengenali dirinya. Juga terkait kondisi lain yang membahayakan jiwa pasien.
Di dalam bus untuk safari wukuf, nanti juga ada pembimbing ibadah yang mendampingi. Mereka akan terus memantau perkembangan kesehatan jamaah sambil terus dipandu ibadahnya.
(Arief Setyadi )