Ajith adalah veteran militer Sri Lanka. Jonathan menghubungi dia dan memberi tahu jika ada temannya yang sedang butuh perlindungan. Tanpa bertanya lebih lanjut, Ajith dengan senang hati memenuhi permintaan sang pengacara.
“Saya dengan senang hati membantunya. Orang itu katanya sangat terkenal, tapi dia juga pengungsi seperti saya,” tutur Ajith.
Beberapa waktu kemudian, pengungsi terkenal yang dimaksud Jonathan tiba di Hong Kong. Ajith saat itu dihadapkan pada seorang pria yang menyamar dalam balutan topi dan kaca mata hitam. Snowden dibawa naik mobil pada malam hari menuju rumah singgahnya di Lai Chi Kok, kawasan Kowloon juga.
Di sanalah dia bertemu dengan Supun (32), pria Sri Lanka yang juga terpaku statusnya sebagai pencari suaka di Hong Kong sejak 2005. Selama dua pekan menghilang, akhirnya terungkap juga kalau mantan pegawai CIA itu tinggal bersama Supun beserta istrinya, Nadeeka dan putri mereka yang berumur satu tahun, Suwasistiki.
Keluarga ini berkali-kali ditawari imbalan USD1.000 atau Rp13,07 juta, jika mau menyerahkan whistle blower itu kepada pemerintah. “Mereka memiliki kesempatan ratusan kali untuk mengkhianati saya, dan tidak akan ada seorang pun yang bisa menyalahkan mereka. Tetapi mereka tidak pernah melakukannya. Jika bukan karena ketulusan mereka, kisah saya tentunya akan berbeda,” ujar Snowden.
Kisah pelarian Snowden kabarnya akan diadaptasi ke layar lebar dalam waktu dekat. Disutradarai oleh Oliver Stone akan berfokus pada kehidupan buron kelahiran 21 Juni 1983 itu bersama Ajith dan keluarga Supun di Hong Kong.
(Silviana Dharma)