NEW YORK – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan harapannya di hadapan peserta Sidang Tahunan Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Pengganti Yasser Arafat itu berharap 2017 adalah tahun di mana pendudukan Israel atas Palestina berakhir.
“Harapan saya, ada tanggung jawab kolektif dari Anda semua untuk memastikan 2017 adalah tahun berakhirnya pendudukan,” ujar Abbas, seperti dimuat Russia Today, Jumat (23/9/2016).
Pria berusia 81 tahun itu tidak lupa mengkritik komentar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang membandingkan pendudukan Israel dengan pembersihan etnis oleh bangsa Arab. Abbas juga mendesak Inggris meminta maaf atas Deklarasi Balfour pada 1917 yang mendukung berdirinya tanah Yahudi di Palestina.
“Kami meminta Inggris, untuk mengambil pelajaran penting dan menanggung konsekuensi sejarah, hukum, politik, material, dan moral dari deklarasi tersebut, termasuk meminta maaf kepada warga Palestina atas bencana, tragedi, dan ketidakadilan serta mengakui negara Palestina,” tutur Abbas.
Menutup pidatonya, Abbas meminta agar semua negara mengakui kemerdekaan Palestina dan mendukung diadakannya penyelesaian konflik Israel-Palestina lewat jalur diplomasi. Ia berharap seluruh anggota PBB menekan Israel untuk melakukan dialog sebelum penanggalan 2016 berakhir.
(Wikanto Arungbudoyo)