Gulen Siap Disiksa jika Terbukti sebagai Dalang Kudeta Turki
PENNSYLVANIA – Tertuduh dalang kudeta Turki, Fethullah Gulen, meminta komisi internasional untuk menyelidiki peristiwa yang terjadi pada 15 Juli 2016 tersebut. Pria yang kini tinggal di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) itu legowo jika dirinya terbukti sebagai dalang kudeta militer.
Ulama terkemuka Turki itu berkali-kali dituduh oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai dalang kudeta militer. Gulen sendiri menolak disebut sebagai dalang dan mengecam keras upaya kudeta. Pria berusia 75 tahun itu malah menuduh Erdogan menggunakan kudeta untuk membungkam oposisi.
“Organisasi internasional harus menyelidiki isu ini. Jika tuduhan itu benar, saya dengan senang hati menerima permintaan Turki. Tetapi, jika tidak ditemukan bukti, maka itu semua hanya tuduhan belaka,” ujar Gulen dalam sebuah wawancara, seperti dimuat Reuters, Sabtu (24/9/2016).
Erdogan menuduh para pelaku sempat melakukan panggilan telefon dengan Gulen sebelum menjalankan upaya kudeta militer. “Jika mereka bisa membuktikan bahwa saya berbicara secara pribadi lewat telefon dengan para tersangka, saya dengan senang hati menerima konsekuensinya,” imbuh Gulen.
Otoritas Turki menuduh Gulen membangun jaringan selama bertahun-tahun lewat para pengikutnya di angkatan bersenjata dan pelayan publik untuk mengambil alih pemerintah. Erdogan meminta AS untuk mengekstradisi bekas penasihatnya itu. Tetapi, Washington meminta bukti nyata sesuai standar AS sebelum mengabulkan permintaan ekstradisi.
“Jika AS mengatakan ‘iya’, maka saya akan patuh. Saya akan menghabiskan sisa hidup dalam penyiksaan Turki sehingga saya bisa terbebas dari dosa-dosa dan kesalahan serta kembali ke Allah sebagai manusia suci,” tutup Gulen.
(Wikanto Arungbudoyo)
