Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Korban Badai Matthew di Haiti Melonjak, 339 Orang Tewas

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Jum'at, 07 Oktober 2016 |10:30 WIB
Korban Badai Matthew di Haiti Melonjak, 339 Orang Tewas
Regu penyelamat terus mencari para korban tewas akibat Badai Matthew (Foto: Carlos Garcia Rowlins/Reuters)
A
A
A

PORT AU PRINCE – Regu penyelamat terus mengintensifkan pencarian para korban akibat Badai Matthew di Haiti. Sempat menyentuh angka 264 orang, kini jumlah korban tewas melonjak hingga 339 orang, sesuai penuturan pejabat setempat.

Jenazah mulai bermunculan ketika air mulai surut di beberapa tempat setelah Badai Matthews meniupkan angin berkecepatan 233 kilometer per jam. Kencangnya angin membuat pohon-pohon tercerabut dari akarnya dan meratakan ribuan rumah di Haiti.

Regu penyelamat Haiti terus bekerja keras untuk membantu para korban luka serta warga yang kehilangan rumahnya. Badai Matthew menyebabkan pemilihan presiden Haiti tertunda karena dampaknya sangat fatal dalam beberapa segi kehidupan.

Badai Matthew juga melanda Kepulauan Bahama dan Republik Dominika yang bertetangga dengan Haiti. Hingga kini, empat orang tewas di Republik Dominika. Sedangkan kerusakan dan jumlah korban di Kepulauan Bahama masih belum dapat diketahui.

Seperti dimuat Reuters, Jumat (7/10/2016), badai berkategori empat dalam skala Saffirr Simpson itu kini mulai mendekati Negara Bagian Florida, Amerika Serikat (AS). Presiden Barack Obama langsung mengumumkan keadaan darurat di Negara Bagian Florida dan South Carolina.

Badan Meteorologi dan Geofisika AS (NHC) mengatakan, Badai Matthew dapat menjadi badai terbesar yang melanda Florida dalam 118 tahun terakhir. Lebih dari 12 juta orang di wilayah tenggara Negeri Paman Sam diminta untuk memperhatikan peringatan-peringatan yang mungkin diterbitkan oleh otoritas setempat dalam waktu dekat.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement