Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Haiti Perangi Kolera dan Kelangkaan Air Bersih Pascabadai Matthew

Antara , Jurnalis-Rabu, 12 Oktober 2016 |12:45 WIB
Haiti Perangi Kolera dan Kelangkaan Air Bersih Pascabadai Matthew
Badai Matthew memporakporandakan Haiti. (Foto: Reuters)
A
A
A

PORT-AU-PRINCE - Haiti masih dalam masa berkabung selama tiga hari untuk korban badai Matthew. Data sementara yang dirilis badan perlindungan sipil Haiti menyebutkan, badai mematikan itu menyebabkan 473 orang tewas, 75 orang hilang dan melukai 330 orang lainnya. Bahkan, kelompok kemanusiaan yang bergerak ke kantung-kantung terdampak badai melansir 1.000 orang tewas akibat badai Matthew.

Lebih dari 175 ribu orang masih tinggal di tempat penampungan di seluruh negeri, banyak di antaranya di sekolah. Akibatnya, hampir 100 ribu anak terpaksa menunda pendidikan mereka. Masyarakat yang paling parah terkena dampak kesulitan membangun kembali rumah dan mendapat makanan serta air bersih.

Badai Matthew menerjang saat negara itu berjuang mengatasi wabah kolera yang dikhawatirkan pihak berwenang akan memburuk. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berjanji mengirimkan satu juta dosis vaksin kolera pada Selasa 11 Oktober.

Dua stasiun pemurnian air juga sudah tiba di Port-au-Prince sebagai bagian dari kiriman bantuan kemanusiaan pertama Prancis. Dikabarkan, Prancis mengirim 69 ton persediaan termasuk obat-obatan dan paket antikolera. Setiap stasiun akan menghasilkan 250 ribu liter air minum per hari.

Namun kerusakan jalanan dan sarana komunikasi akibat badai Matthew telah menghambat pengiriman bantuan ke beberapa daerah, menurut wartawan AFP di desa pesisir selatan Groteaux. Banyak warga daerah itu masih berjuang untuk mendapatkan makanan dan air bersih sementara mereka berusaha memperbaiki rumah yang hancur.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement