NORTH CAROLINA – Luapan air sungai di North Carolina, Amerika Serikat (AS), akibat curah hujan tinggi yang dibawa badai Matthew semakin mengkhawatirkan. Otoritas setempat bahkan harus turun tangan mengetuk pintu warganya untuk mengungsi. Air bah yang dihasilkan dari badai Matthew merupakan yang terburuk yang pernah melanda North Carolina dalam 17 tahun terakhir.
Air bah menggenangi area pusat dan timur dari negara bagian tersebut. Akibatnya, 19 orang tewas tenggelam dalam beberapa hari terakhir sejak banjir melanda North Carolina. Angka tersebut jauh di bawah jumlah korban tewas di Haiti akibat badai Matthew yang mencapai 1.000 orang.
Seperti dimuat Reuters, Kamis (13/10/2016), badai Matthew mengakibatkan kerugian sekira USD10 miliar (setara Rp130 ribu triliun) dalam bentuk kerusakan properti. Menurut perkiraan awal firma perbankan AS, Goldman Sachs, sekira USD5 miliar (setara Rp65 ribu triliun) di antaranya dijamin oleh asuransi.
Kerusakan akibat badai Matthew terus menghantui North Carolina. Selain menewaskan 19 orang, air bah juga menewaskan sekira 5 juta ekor unggas. Otoritas Lingkungan Hidup North Carolina, Donald van der Vaart, menyebut kematian unggas dalam jumlah tersebut sebagai pukulan telak bagi perekonomian warga lokal.
Gubernur North Carolina Pat McCrory menyampaikan, air bah juga memaksa lebih dari 3.800 warga mengungsi ke tempat-tempat penampungan, jalur-jalur utama jalan antar negara bagian ditutup, dan 34 institusi pendidikan ditutup untuk sementara waktu. Sejauh ini, total 36 orang meninggal dunia akibat badai Matthew yang melanda lima negara bagian sebelah tenggara AS.
(Wikanto Arungbudoyo)