Pada 2008, para peneliti Eliminate Dengue Program berhasil memindahkan Wolbachia dari lalat buah ke nyamuk Aedes Aegypti. Setelah diuji di laboratorium, Wolbachia terbukti menghambat perkembangan virus DBD.
Untuk menguji kemampuan bakteri Wolbachia, EDP melepaskan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di beberapa wilayah di Australia tepatnya di daerah Yorkes Knob, Gordonvale, Cairns, Queensland, Machans Beach, Babinda, Parramatta Park, Edge Hill, Wetscourt dan Townsville).
Profesor Simmons dari Universitas Monash sangat fokus dalam hal menanggulangi virus zika dan DBD. Ia berharap dengan riset yang dilakukan timnya dapat mengurangi virus DBD, tidak hanya di Australia, namun juga di belahan negara lain. Satu hal lagi, Australia juga berupaya mencegah virus zika tidak masuk ke negaranya.
“Zika dan DBD menyebar lewat jenis nyamuk yang sama. DBD merupakan masalah utama di Australia, sementara kami juga sedang berupaya mencegah Zika masuk negara kami,” ujar Simmons kepada pewarta yang juga dihadiri Okezone di Universitas Monash, Melbourne, Australia.
Sekadar informasi, Australia dan Indonesia juga bekerja sama dalam hal mengurangi virus DBD lewat bakteri Wolbachia. Australia diwakilkan Universitas Monash, sementara Indonesia lewat Universitas Gajah Mada (UGM).
(Fetra Hariandja)