Hasilnya, Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti di wiliayah itu terbukti mampu menghambat perkembangan virus DBD. Selain itu, nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia juga tak mampu menyebar dan berkembang biak di luar wilayah pelepasan.
“Teknologi yang kami kembangkan terbukti sukses. Hasilnya bagus, kami berhasil mengurangi DBD dan chikunguya di Yogyakarta,” lanjut Simon.
Sebagai tambahan informasi, baik di Monash dan UGM memiliki tim proyek pengurangan DBD yang cukup kuat. Di Monash mempunyai anggota yang mencapai 60 orang, sementara UGM 10 orang lebih rendah.
Liputan ini adalah hasil kerja sama Okezone dengan ABC International.
(Fetra Hariandja)