Pernikahan di bawah umur juga sering menimpa gadis yang dibesarkan di keluarga miskin. Di Nigeria, 40 persen gadis dari keluarga miskin menikah pada usia 15 tahun. Bandingkan dengan pernikahan di bawah umur yang terjadi pada gadis dari kalangan orang kaya, hanya sebesar 3 persen.
Guna menanggulangi hal ini, organisasi kemanusiaan tersebut mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk mengakhiri pernikahan anak. Save the Children sendiri berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan ini pada 2030.
Namun begitu, lembaga tersebut memperkirakan jika praktik ini terus berlanjut di dunia, angka pernikahan anak justru akan semakin melonjak. Dari yang tercatat hari ini ada 700 juta kasus menjadi 930 kasus pada 2030. Lalu pada 2050, pernikahan anak bisa terjadi pada 1,2 miliar anak di dunia.
(Wikanto Arungbudoyo)