BANGKOK - Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, meninggal dunia, Kamis 13 Oktober, setelah beberapa pekan dirawat di rumah sakit. Pemerintah Thailand pun langsung menetapkan masa berkabung selama satu tahun demi mengenang dan menghormati pria yang bertahta 70 tahun tersebut.
Para warga pun diimbau untuk berduka dengan selayaknya. Dikutip dari Bangkok Post, Jumat (14/10/2016), mulai hari ini seluruh kantor pemerintahan dan institusi pendidikan diinstruksikan memasang bendera setengah tiang selama satu bulan.
Selain mengibarkan bendera setengah tiang, para pejabat di Negeri Gajah Putih juga diperintahkan untuk menggunakan baju hitam selama masa berkabung. Namun kebijakan ini tidak mengikat perusahaan swasta di Thailand. Pemerintah tidak mengharuskan karyawan perusahaan swasta mengikuti kebijakan pakaian duka tersebut.
Raja Bhumibol Adulyadej menaiki tahta Kerajaan Thailand sejak 9 Juni 1946. Sosok "ayah negeri" ini amat dicintai rakyatnya. Ia dianggap sebagai pemersatu dan penjaga kestabilan Thailand meski harus menghadapi 19 kali kudeta militer dan berkali-kali mengganti perdana menterinya.
Selama dua tahun terakhir, Raja Bhumibol Adulyadej jarang tampil di depan umum. Pria 8 tahun itu harus bolak-balik ke rumah sakit untuk mengobati berbagai penyakit yang dideritanya.
Putra Mahkota, Pangeran Maha Vajiralongkorn (64) ditunjuk sebagai suksesor Raja Bhumibol Adulyadej. Namun ia meminta waktu untuk berduka dan menunda penobatannya sebagai Raja Thailand.
(Rifa Nadia Nurfuadah)