"Kalau dibandingkan, ya enak di rumah. Tapi ngapain juga di rumah? Kerja di tanah air gajinya kecil, UMK (Upah Minimum Kabupaten) di daerah aku hanya Rp1,2 juta. Tapi aku pergi kerja ke sini sebetulnya mau dinikahkan. Karena gak mau nikah dulu jadi saya memilih kerja di sini (Hong Kong)," tulis Dewi.
Meskipun kerja sebagai pembantu, Dewi mengaku digajinya lumayan besar, setiap bulan Dewi menerima upah kerja Rp8,5 juta. Namun resikonya Dewi harus jauh dari keluarga. Bahkan, gadis cantik ini setiap hari harus kerja mengurus kebutuhan rumah tangga majikanya, seperti mencuci dan memasak.
"Jadi tidak ada hari libur, meskipun hari Minggu. capek banget," tutupnya.
(Khafid Mardiyansyah)