Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Raja Thailand Dimakamkan dengan Prosesi Buddha

Silviana Dharma , Jurnalis-Sabtu, 15 Oktober 2016 |18:08 WIB
Raja Thailand Dimakamkan dengan Prosesi Buddha
Potret kesedihan rakyat Thailand ditinggalkan Raja Bhumibol. (Foto: Diego Azubel/EPA)
A
A
A

BANGKOK – Jasad Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, keluar dari Rumah Sakit Siriraj di Bangkok. Dibawa menggunakan mobil van kerajaan, tubuh sang raja diketahui sudah habis digerogoti infeksi paru-paru, hati, gagal ginjal, dan kerusakan pada saraf otak serta darahnya.

Tak lagi bernyawa, Raja Bhumibol Adulyadej akan dibaringkan di Grand Palace, Bangkok. Sehingga masyarakat luas dapat menggiring kepergiannya dan memberikan penghormatan terakhir bagi pemimpin yang telah mempersatukan Thailand tersebut.

Perlahan tapi pasti, mobil van yang membawa jasad Raja Bhumibol melaju menyeberangi Sungai Chao Phraya hingga memasuki pelataran kompleks istana. Kompleks bangunan supermegah itu dulunya kediaman raja-raja, kini dibuka sebagai ruang utama melaksanakan pemakaman kenegaraan.

Mengutip dari TVNZ, Sabtu (15/10/2016), ribuan orang duduk bersisian. Sekira empat sampai lima baris menjalar ke belakang. Mereka merunduk begitu khusyuk begitu dalam. Di sisi jalan itu, sambil terisak mereka mengantarkan kepergian sang raja ke nirwana tertinggi.

Beberapa dari mereka tampak membawa foto sang raja dengan pakaian kebesarannya. Sebagian lagi yang tak memiliki potret Raja Bhumibol, menarik selembar uang kertas dari dompetnya. Tetap saja, wajah meneduhkan itu yang terpampang di semua mata uang Thailand yang mereka keluarkan.

Setibanya di kompleks istana, di dalam telah menunggu Putra Mahkota, Maha Vajiralongkorn, berpakaian militer putih dan gelang hitam pada lengannya. Calon pewaris takhta Raja Thailand itu duduk di samping biksu Buddha yang merapalkan doa bagi arwah mendiang ayahnya.

Dimakamkan dengan prosesi agama Buddha, pembacaan parita (doa-doa) bergema di seluruh Istana Phiman Rattaya atau Grand Palace. Di jalan-jalan, pria dan perempuan tanpa terkecuali mengenakan hitam putih berdoa pula dalam hatinya.

Foto: Rakyat Thailand tuang teh sambil menangis. (Wason Wanichakorn/AP)

Seluruh mata dan pikiran tertuju pada dia yang telah tiada. Bagi mereka yang tak bisa menyaksikan dari dekat, televisi menjadi media alternatif menyaksikan kepergian sang raja untuk selama-lamanya. Bahkan di ruang transportasi umum, rakyat bergerumun di depan layar kaca besar ketika proses pemindahan jenazah Raja Bhumibol ditayangkan.

Beberapa hari ke depan, diprediksi kereta api akan semakin padat. Sebagaimana banyak rakyat Thailand akan tumpah ruah di Bangkok untuk menemani Raja Bhumibol berkabung dengan tanah.

Jasadnya sendiri tidak akan dikuburkan. Meski begitu belum ditetapkan tanggal untuk kremasinya. Untuk sementara waktu, tubuhnya akan terus dibiarkan terbaring di Kuil Emerald Buddha di dalam Grand Palace sampai jangka waktu yang belum dapat ditentukan.

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement