 
                WINSTON Churchill bukannya tidak pernah mengejek. Perdana menteri Inggris ini pernah dilaporkan mengolok pemimpin Prancis, Charles de Gaulle, sebagai seorang pria yang "menyerupai Llama betina yang terkejut saat sedang mandi". Kolonel Muammar Gaddafi terkenal buang angin terus menerus, paling tidak dalam satu wawancara televisi.
Tetapi sekarang ada ahli baru yang mencerminkan ketidaksopanan yang tidak diplomatis di panggung dunia. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, saat berbicara di depan para pejabat dan pengusaha China di Beijing, dipandang tidak berusaha menahan dirinya.
"Orang Amerika berisik, kadang-kadang gaduh," kata Duterte sebagaimana dilaporkan media. "Tenggorokan mereka tidak disesuaikan untuk berlaku sopan." Dan ini baru permulaan pidatonya.
Tidak mengherankan jika pernyataannya, termasuk pengumuman negaranya 'berpisah' dari Amerika Serikat, negara sekutu Filipina sejak lama, direspons sangat buruk.
Bagi para pejabat China, sampai ke Presiden Xi Jinping yang menyambut hangat Duterte di Lapangan Tiananmen hanya beberapa jam sebelumnya, tingkah laku Duterte seperti mendapatkan semua hadiah Natal sekaligus. Untuk warga Amerika, hal ini hanya membuat mereka kebingungan.
"Tidak jelas bagi kami apa artinya, terkait semua akibatnya, jadi kami akan mencari kejelasan terkait dengan ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS kepada para wartawan di Washington.