TAIPEI – Para warga Taiwan yang ditawan oleh perompak Somalia selama hampir lima tahun sempat menceritakan kisah mereka ketika masih berstatus sebagai tawanan. Dilaporkan, mereka terpaksa memakan kalajengking, tikus hingga lipan agar bisa tetap bertahan hidup.
Pengalaman mengerikan dari warga Taiwan ini sendiri diceritakan oleh Shen Jui-chang. Chang merupakan satu dari 26 tawanan yang bekerja sebagai kru kapal Naham 3 yang dibajak pada Maret 2012. Sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat (28/10/2016) Chang menegaskan, setiap harinya ia bersama tawanannya selalu ditodong senjata api oleh para perompak.
Tiba di Guangzhou, China, Chang yang bekerja sebagai kepala teknisi di kapal Naham 3 terlihat tidak bisa menutupi luapan emosinya ketika setelah sekian lama ia bisa bertemu kembali dengan istri dan anaknya. Ketika tiba di bandara Taipei, Ia menjelaskan saat ini kondisi kesehatannya masih dalam keadaan yang buruk akibat selama bertahun-tahun ditawan perompak Somalia.
“Setiap hari keadaannya sangat mengerikan dengan para perompak yang menodongkan senapan AK-47 mereka ke arah saya 24 jam setiap harinya,”ujar Chang kepada para wartawan.
Chang menuturkan, ia bersama tawanan lainnya diberikan jatah makanan yang sangat sedikit bahkan kadang mereka tidak diberikan air. Media Taiwan mewartakan, Chang dan para tawanan lainnya kerap menangkap kalajengking, tikus dan lipan untuk membantu mereka bertahan hidup.
Selama ini Pemerintah Taiwan menuai kritikan karena dianggap tidak berbuat banyak untuk pengamanan pembebasan para tawanan. Namun, Kementerian Luar Negeri Taiwan pada Selasa 25 oktober 2016 menegaskan, usaha negaranya yang terlibat dalam negosiasi pembebasan perlu diakui.
Sebelum ini, perompak Somalia juga telah membebaskan 26 pelaut asal beberapa negara di Asia yang disandera sejak 2012. Kapal mereka dibajak di Samudera Hindia dekat Seychelles. Para korban berasal dari berbagai negara seperti China, Filipina, Kamboja, Vietnam, Taiwan, dan juga Indonesia.
(Emirald Julio)