Video: CCTV News
Namun, pertunjukan perdana kali ini dinilai hanya memberikan sedikit informasi mengenai kemampuan J-20. Dalam kesempatan yang singkat itu, pilot J-20 tidak membuka palka senjatanya atau terbang dengan kecepatan rendah sehingga tidak banyak informasi yang bisa didapat.
“Saya pikir sangat sedikit yang kita ketahui. Kita mengetahui J-20 sangat berisik. Tapi kita tidak dapat mengetahui jenis mesin yang digunakan atau mengenai mobilitasnya. Yang terpenting kita tidak mengetahui apa-apa mengenai kemampuannya untuk tidak terdeteksi radar,” kata Direktur Pelaksana daerah Asia FlightGlobal, Greg Waldron sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (2/11/2016).
Selain J-20, China juga memamerkan teknologi radar terbarunya sekaligus sistem persenjataan mutakhirnya termasuk drone, pesawat pengangkut strategis Xian Y-20, dan pesawat amfibi terbesar yang sedang dalam produksi AG600.
(Rahman Asmardika)