Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PILPRES AS: Pendukung Trump Mulai Berpesta

Randy Wirayudha , Jurnalis-Rabu, 09 November 2016 |14:16 WIB
PILPRES AS: Pendukung Trump Mulai Berpesta
Suporter Donald John Trump (Foto: Joshua Roberts/REUTERS)
A
A
A

NEW YORK – Meski perolehan suara masih sengit dan belum 100 persen penghitungan suara dilakukan, para suporter Donald Trump sudah lebih dulu bersorak-sorai. Mereka merasa calon dari Partai Demokrat itu akan segera jadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45.

Untuk sementara, versi BBC, perolehan electoral vote Trump ada di angka 244 dan Hillary Clinton dari kubu Partai Demokrat di angka 215. Trump masih harus mengklaim 270 electoral vote jika ingin meresmikan langkahnya ke Gedung Putih.

Tapi di sisi lain, ratusan pendukung Trump yang bangga mengenakan topi merah bertuliskan “Make America Great Again”, sudah bersorak gembira ketika Trump menang di dua key states atau Negara Bagian yang jadi kunci kemenangan, seperti Florida dan Ohio.

Sementara itu masih tersisa perebutan perolehan suara di Negara Bagian Michigan, Wisconsin dan Pennsylvania yang sebelumnya masih ter-pending sebelumnya. Tapi kini Trump sudah diklaim menang karena sudah mengumpulkan 277 electoral votes.

Ratusan suporter Trump yang berloncatan saking gembiranya di New York Hilton Midtown, setiap Fox News Channel yang mereka tonton memberikan tanda merah di setiap negara bagian yang dimenangkan Trump.

Sebagaimana diketahui, ada kebiasaan sejak lama dalam Pilpres AS, bahwa siapa yang memenangkan Negara Bagian Florida dan Ohio, akan mulus menuju kursi AS 1. Satu-satunya Presiden AS yang kalah di dua negara bagian itu tapi tetap jadi presiden, hanya mendiang John F. Kennedy pada 1960 silam.

“Kabinet dari para pendukung Trump akan eksis. Kita sudah lihat efeknya di Florida, North Carolina, Ohio. Benar-benar sebuah pergerakan besar,” tujtur Mark Pawelec, mahasiswa Universitas Rutgers,” dikutip Miami Herald, Rabu (9/11/2016).

Sementara salah satu Senator AS Jeff Sessions, menyatakan ini juga jadi bukti bahwa hasil-hasil polling tak serta-merta bisa dijadikan patokan. Padahal beberapa waktu sebelumnya dalam berbagai polling, hasilnya Hillary yang unggul dari Trump.

“Ada lebih banyak dukungan (buat Trump) saat pemilihan ketimbang yang ditunjukkan polling. Saya sudah menyimpulkannya berbulan-bulan lalu ketika mendukung Trump, di mana dia bicara kepada para warga yang golput, bahwa mereka bisa menentukan pemilihan berikutnya,” timpal Sessions, dilansir The Guardian.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement