Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kofi Annan Jadi Pembicara Kunci Bali Democracy Forum 2016

Silviana Dharma , Jurnalis-Selasa, 29 November 2016 |22:34 WIB
Kofi Annan Jadi Pembicara Kunci Bali Democracy Forum 2016
Mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan didaulat sebagai pembicara kunci Bali Democracy Forum 2016 (Foto: AFP)
A
A
A

JAKARTA – Bali Democracy Forum 2016 mengusung tema ‘Agama, Demokrasi dan Pluralisme’. Setidak-tidaknya ada dua panel diskusi yang masing-masing akan diisi oleh tiga pembicara kondang yang ahli di bidangnya.

Salah satu pembicara kenamaan yang akan hadir ialah Sekretaris Jenderal PBB periode 1997-2006 Kofi Annan. Tokoh perdamaian dunia asal Ghana ini rencananya akan menjadi pembicara kunci pada sesi pertama diskusi di Nusa Dua, Bali pada 8-9 Desember 2016.

Selain Kofi Annan, pidato kunci juga akan dibawakan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi selaku tuan rumah. Sementara acara Bali Democracy Forum IX diharapkan dapat dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. Sayangnya, hingga detik ini pihak istana belum memberikan konfirmasi kehadiran Beliau.

"BDF kali ini kami mengangkat dua sub tema diskusi panel. Pertama, 'Mempromosikan Demokrasi dan Kerukunan Beragama dalam Merespon Tantangan Pluralisme'. Sub tema kedua untuk tanggal 9 Desember adalah 'Berbagi Pengalaman Terbaik dan Pelajaran Penting dalam Membina Kerukunan Beragama dan Menanggulangi Ekstremisme Kekerasan melalui Demokrasi', " papar Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Esti Andayani kepada awak media di bilangan Cikini pada Selasa (29/11/2016).

Memasuki hari pertama, panel diskusi satu akan dimoderatori oleh mantan menteri luar negeri Indonesia Hassan Wirajuda. Ada tiga pembicara yang akan mengisi sesi ini, yakni Commisioner of Independent Permanent Human Rights Commission (IPHRC) di OKI, Siti Ruhaini Dzujahayatin; Peraih Penghargaan Nobel Perdamaian dari Tunisia, Ouided Bouchamaoui; dan Direktur Elcano Royal Institute di Spanyol, Charles Powell.

"Ibu Siti akan membahas kerukunan beragama dalam masyarakat yang semakin majemuk. Ada juga pembicara kita dari Tunisia, kemungkinan Beliau akan menyoroti isu demokrasi pasca-Arab Spring. Beliau juga konsen dibidang pengembangan UMKM dan Pemberdayaan Perempuan, jadi akan banyak bicara soal proses membangun kembali masyarakat. Kalau Bapak Charles ini, kami minta untuk memberikan pandangannya soal perubahan sosial di Eropa dengan masuknya para imigran secara plural, " urai Esti.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement