TABANAN - Seluruh delegasi yang hadir dalam rangkaian Bali Democracy Forum 2016 berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Bina Insani di Kabupaten Tabanan. Ponpes tersebut dipilih karena dianggap mewakili tema yang diusung Bali Democracy Forum IX yakni 'Religion, Democracy, and Pluralism'.
Foto: Pertunjukan Tari Tradisional di Ponpes Bina Insani (Wikanto Arungbudoyo/Okezone)
Para delegasi disambut dengan tarian asli Bali dan musik gamelan sebagai simbol akulturasi antara Islam dan Hindu yang menjadi agama mayoritas di Bali. Mengutip sebuah hadits, Ketua Yayasan Ponpes Bina Insani Haji Ketut Imaduddin Jamal mengatakan bahwa perbedaan adalah karunia yang diciptakan Allah SWT.
"Bali Bina Insani sesungguhnya mengajarkan kebersamaan dan toleransi atas kesadaran. Dalam Alquran jelas penciptaan manusia adalah untuk saling mencintai. Kita biasa berbeda di sini karena betapa indah perbedaan dan pluralisme," ujar Ketut Jamal dalam pidato pembukaan, di Tabanan, Bali, Jumat (9/12/2016).