Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mantan Sekjen PBB Kunjungi Myanmar di Tengah Krisis Rohingya

Antara , Jurnalis-Jum'at, 02 Desember 2016 |15:37 WIB
Mantan Sekjen PBB Kunjungi Myanmar di Tengah Krisis Rohingya
Ilustrasi: pengungsi Rohingya. (Foto: Al Jazeera)
A
A
A

YANGON - Sebuah tim yang dipimpin Mantan Sekjen PBB Kofi Annan tiba Negara Bagian Rakhine di barat laut Myanmar, Jumat untuk membicarakan pengungsi Muslim Rohingya. Kunjungan tersebut dilakukan setelah tentara Myanmar menewaskan setidaknya 86 orang dan menyebabkan 10 ribu Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

Annan akan berada selama sehari di Sittwe, ibukota Rakhine, sebelum melanjutkan perjalanan ke utara, kawasan yang ditutup sejak pihak militer melancarkan operasi menyusul serangan kelompok militan di pos perbatasan pada 9 Oktober lalu.

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi telah menunjuk komisi beranggotakan sembilan orang sebelum konflik pecah untuk meredakan situasi di Rakhine, di mana etnis Budha Rakhine dan Muslim Rohingya hidup terpisah sejak bentrokan pada 2012 yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Kekerasan terakhir memberikan tantangan terberat bagi pemerintahan Suu Kyi yang baru berusia delapan bulan dan menimbulkan kecaman internasional karena pemenang Hadiah Nobel tersebut tidak berbuat banyak untuk membantu kelompok minoritas Rohingya yang tidak diakui sebagai warga negara sehingga tidak mendapatkan akses dan pelayanan dasar.

Komisi yang terdiri atas enam orang Myanmar dan tiga orang asing, termasuk Annan, disambut di bandara oleh Nyi Pu, ketua menteri Rakhine. Mereka juga disambut kurang dari 100 orang yang melancarkan aksi protes.

Para pendemo menggelar spanduk bertuliskan "Larang Komisi Kofi Annan" dan meneriakkan, "Kami tidak menginginkan komisi Kofi Annan." Polisi yang dilengkapi rompi antipeluru dan membawa senjata, terlihat lebih banyak dibanding jumlah pendemo.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement