NUSA DUA – Bali Democracy Forum (BDF) 2016 terasa istimewa dengan kehadiran Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Ini adalah pertama kalinya mantan Gubernur DKI Jakarta itu hadir dan membuka BDF sejak menjabat sebagai presiden pada 2014.
Jokowi menangkap adanya kegamangan dan kekhawatiran dunia di setiap forum internasional yang dihadiri.
"Kegamangan dan kekhawatiran tidak terlepas dari situasi dunia. Konflik lama dan konflik baru terus berlangsung di berbagai belahan dunia, termasuk perjuangan kemerdekaan Palestina yang hingga kini belum mendapatkan hasil yang diinginkan. Dunia juga turut melihat berkembangnya paham radikal dan ekstremisme serta menurunnya toleransi terhadap perbedaan di dunia, berkembangnya xenophobia yang dibarengi situasi ekonomi yang tidak pasti,” papar Jokowi, saat membuka Bali Democracy Forum 2016 di Mangapura Hall, The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Kamis (8/12/2016).
Mantan Wali Kota Surakarta itu paham jika kekhawatiran dan kegamangan tersebut muncul. Ditambah lagi, terjadi beberapa tantangan dalam negeri setiap negara seperti tantangan ekonomi, sosial, dan politik.
"Karena itu, dibutuhkan optimisime yang dapat dihasilkan dari saling berbicara atau dialog. Semoga Bali Democracy Forum dapat menumbuhkan optimisme tersebut," imbuhnya.