Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Myanmar Minta ASEAN Gelar Rapat Darurat Bahas Krisis Rohingya

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Selasa, 13 Desember 2016 |00:03 WIB
Myanmar Minta ASEAN Gelar Rapat Darurat Bahas Krisis Rohingya
Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi (Foto: Issei Kato/Reuters)
A
A
A

NAY PYI TAW – Myanmar dikabarkan telah meminta rapat darurat kepada negara-negara anggota ASEAN untuk membahas krisis Rohingya. Sumber diplomatik di Filipina mengonfirmasi undangan Myanmar untuk menggelar rapat darurat mengenai krisis Rohingya.

Namun, sumber tersebut tidak memberikan detil lebih lanjut mengenai rapat darurat itu. Seperti dimuat Channel News Asia, Selasa (13/12/2016), Nikkei melaporkan rapat darurat akan dilangsungkan di Yangon, Myanmar, pada 19 Desember 2016.

Lebih dari 20 ribu etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh selama dua bulan terakhir dari aktivitas militer Myanmar di perbatasan. Sejumlah cerita mengenai pemerkosaan massal dan pembunuhan oleh aparat keamanan menyeruak ke publik hingga menarik perhatian dunia internasional.

Salah satu yang paling kencang menyuarakan nasib Rohingya adalah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Ketua Partai UMNO itu menuding pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi hanya diam membisu melihat genosida terjadi di depan matanya. Pria berkacamata itu juga meminta agar dunia mengambil sikap terhadap Myanmar.

Negeri Seribu Pagoda jelas berang terhadap komentar Najib yang dianggap melanggar salah satu isi Piagam ASEAN. Akibatnya, Duta Besar Malaysia dipanggil serta sejumlah tenaga kerja asal Negeri Jiran dilarang beraktivitas di Myanmar.

Satu-satunya negara anggota ASEAN yang diajak bicara Myanmar secara kontinu mengenai konflik di negara bagian Rakhine adalah Indonesia. Nay Pyi Taw menghormati pendekatan berbeda yang diambil oleh Jakarta. Secara khusus, Aung San Suu Kyi dalam kapasitas sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) mengundang Menlu Indonesia Retno Marsudi ke kediaman pribadinya untuk membahas konflik di Rakhine pekan lalu.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement