Ingin kuziarahi kuburmu
Menanyakan lelapkah tidurmu di negeri seberang
Namun kemana tujuan
Karena dirimu tanpa pusara
Puisi itu didengungkan di hadapan seratusan warga yang memadati Museum Tsunami sehari sebelum peringatan 12 tahun tahun gempa dan tsunami.
Kini gadis bernama lengkap Syafira Yasmin itu sedang menikmati bangku kuliah di Institute Seni Budaya Indonesia – Aceh. Ia dibiayai oleh keluarga ibunya. Mengambil jurusan Teater, ia bercita-cita menjadi seorang sutradara terkenal.
Selama di bangku kuliah, Syafira pernah diajak syuting film pendek karya anak Aceh, seperti “Polem Ibrahim” dan “Sibak Rukok Teuk 2”. Kedua tawaran itu diterimanya. Bahkan kini turut dalam pembuatan video visit Aceh Besar, kabupaten tempat ia bermukim bersama keluarga ibunya saat ini.
Bercita-cita sebagai sutradara awalnya tidak terpikirkan di benak Syafira. Dari coba-coba masuk jurusan teater, lambat laun ia menggeluti betul seni ini. Cita-cita terbesarnya adalah menjadi seorang sutradara andal.
Baginya, banyak cara membahagiakan kedua orangtuanya, meski sudah di alam lain. Selain lantunan doa yang disampaikan saban kali usai salat, Fira juga sedang berupaya berupaya menunjukkan bahwa ia mampu menjadi sutradara terkenal.
“Bagi kalian yang masih punya keluarga, hargai mereka, semuanya. Karena waktu tidak akan terulang. Semua akan terasa saat semua sudah tidak ada,” pesannya.
(Erha Aprili Ramadhoni)