BOJONEGORO - Tingginya curah hujan dalam tiga hari terakhir membuatĀ debit air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, terus meningkat. Selain curah hujan lokal yang tinggi, kondisi ini diperparah dengan datangnya air kiriman dari wilayah hulu, baik di hulu Jawa Tengah, mulai dari Sukoharjo, WonogiriĀ , Karanganyar, dan Sragen maupun dari wilayah hulu Jawa Timur seperti Ngawi, Ponorogo, dan Madiun.
Seperti yang terlihat di papan ukur ketinggian Sungai Bengawan Solo di utara pasar kota Bojonegoro. Pagi ini, tinggi muka air sudah menyentuh angka 13,60 phiel scale atau 13,60 meter di atas permukaan laut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro telah menetapkan sungai terpanjang di Pulau Jawa ini masuk level siaga 1 atau siaga hijau bencana banjir. Tercatat ada ribuan keluarga yang tersebar di 146 desa di 16 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro terancam banjir jika Sungai Bengawan Solo meluap.
Sementara itu Kepala BPBD Bojonegoro, Andik Sujarwo, mengatakan jika hujan masih terus mengguyur wilayah hulu, diprediksi tinggi muka air akan terus meningkat. āKami sudah mengimbau pada seluruh camat di sepanjang bantaran aliran Sungai Bengawan Solo untuk meningkatkan kewaspadaan.ā terangnya, Kamis (19/1/2017)
Ā Bojonegoro merupakan salah satu daerah langganan banjir luapan Sungai Bengawan Solo karena terletak di hilir. āBojonegoro selalu menerima air limpahan air dari hulu Sungai Bengawan Solo, untuk itu warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai diimbau tetap waspada namun tidak perlu panikā pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(qlh)