Usai perang, perusahaan pembuatan bir nasional mulai mengambil keuntungan dari distribusi massal kaleng. Mereka juga mampu mengonsolidasikan kekuasaan atas pabrik bir lokal yang tak lagi dominan dan tidak bisa mengendalikan biaya operasi seefisien mitra nasional mereka.
Hari ini, penjualan bir kaleng bisa menimbun keuntungan hingga USD10 miliar atau Rp133,3 triliun bagi industri bir di AS. Tidak semua pendapatan itu berasal dari perusahaan bir besar berskala nasional.
Baru-baru ini, bir kaleng mengundang perhatian lebih banyak lagi setelah orang-orang menyadari bahwa pengemasan dalam kaleng menjamin kemurnian dan rasa bir. Kaleng juga mampu mencegah kerusakan akibat paparan cahaya dan oksidasi.
(Rifa Nadia Nurfuadah)