Tapi secara umum, dari hasil pertemuan itu disepakati agar Kardit, beruang madu lain, serta seluruh satwa di KBB benar-benar sejahtera. Segala kebutuhan satwa harus terpenuhi dengan baik.
"Intinya saya ingin ada perbaikan kedepan dan tidak kehilangan konteks persoalannya, sehingga beruang tidak ada kemajuan, hebohnya kemana-mana yang sudah kehilangan konteks," ungkapnya.
Sementara terkait Yayasan Scorpion Indonesia yang menyoroti kejadian itu dengan tajam, Sustyo mengatakan hal itu sah-sah saja. Sebab yayasan itu memiliki fungsi kontrol. Tapi diakuinya ada sumbatan komunikasi antara yayasan tersebut dengan pihak terkait sehingga persoalan itu menjadi heboh.
Sekjen Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) Tony Sumampouw menegaskan Kardit dan beruang lainnya memang sempat terivestasi parasit. Tapi hanya Kardit yang kondisinya cukup parah. Meski begitu, saat ini tidak ada lagi beruang yang sakit.
"Sejak Agustus (2016) itu sudah bersih daripada penyakit parasit," ungkap Tony.
Hal itu karena penanganan yang dilakukan tim dokter pada tahun lalu. Mereka memberikan berbagai hal yang harus dilakukan oleh KBB. Bahkan pemberian vitamin dan obat dilakukan secara berkala.
Meski sudah dipastikan tidak ada beruang sakit, kurusnya Kardit tetap menjadi sorotan. Sebab kondisi fisiknya jauh berbeda dibanding 10 beruang madu lainnya di KBB.
Menurut Tony, kurusnya beruang itu tidak lain karena faktor usia yang diperkirakan sudah lebih dari 23 tahun. Sementara usia hidup beruang rata-rata 25-28 tahun.