Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

HISTORIPEDIA: Pembantaian Markale Telan 68 Korban Jiwa

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Minggu, 05 Februari 2017 |08:03 WIB
HISTORIPEDIA: Pembantaian Markale Telan 68 Korban Jiwa
Tim penyelamat mengevakuasi korban Pembantaian Markale (Foto: Youtube)
A
A
A

TENTARA Republik Srpska (BPC) melakukan aksi Pembantaian Markale (pasar) di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina. Aksi tersebut dilakukan sebagai taktik mengepung Sarajevo dalam rangka Perang Bosnia. Pembantaian lewat lontaran mortar tersebut terjadi pada 5 Februari 1994 sekira pukul 12.10 waktu setempat.

Sebuah mortar kaliber 120 milimeter (mm) tiba-tiba mendarat di tengah keramaian pasar. Otoritas Republik Srpska menolak dianggap bertanggung jawab dan menuduh pemerintah Bosnia mengebom warganya sendiri untuk memicu kemarahan komunitas internasional serta intervensi organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Tim penyelamat dibantu relawan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berpacu dengan waktu untuk mengevakuasi jenazah. Sejumlah rekaman video beredar luas hingga berita mengenai pengeboman itu menyebar ke penjuru dunia. Kontroversi sempat terjadi setelah muncul laporan dari Badan Pasukan Perlindungan PBB (UNPROFOR).

Peluru mortar tersebut diklaim ditembakkan dari lokasi di mana pasukan pemerintah Bosnia berada. Kepala UNPROFOR Inggris Jenderal Michael Rose mengungkapkannya dalam memoarnya bahwa tiga hari setelah ledakan ia bertemu dengan Wakil Komandan Pasukan ARBiH, Jenderal Jovan Divjak, yang mengatakan peluru mortar ditembakkan dari wilayah kekuasaan pasukan pemerintah.

Laporan UNPROFOR yang lebih mendalam mencatat terjadinya salah perhitungan dalam temuan awal. Kesalahan tersebut kemudian diperbaiki. Akibatnya, PBB menyimpulkan sulit untuk menentukan pihak yang mana yang melontarkan mortar. Mahkamah Internasional untuk Pengadilan Yugoslavia (ICTY) pada Desember 2003 menyimpulkan pembantaian dilakukan oleh pasukan Serbia yang berada di sekitar Sarajevo.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement