HAWAII - Air sungai mengalir ke lautan itu sudah biasa. Namun aliran lava yang terus bergerak menuju laut lepas menjadi pemandangan tak biasa, bahkan dramatis.
Badan Meteorologi AS (USGS) merekam aliran larva cair mendesak dan mengalir deras melalui sebuah 'pipa' pada tebing di pulau utama Hawaii. Video USGS tersebut menunjukkan betapa dramatisnya suasana saat lava cair dengan suhu ribuan derajat celcius menyembur keluar dari tabung di dalam tebing. Peristiwa ini merupakan buntut dari runtuhnya 10,5 hektar delta lava pada malam tahun baru. Demikian dinukil dari Mirror, Senin (6/2/2017).
Sumber: YouTube CBS SF Bay Area
Seperti terlihat dalam video, ketika lava menyentuh air laut yang dingin, ia meledak tak beraturan. Di saat yang sama, aliran lava memuntahkan bebatuan panas dan puing-puing dalam ukuran amat besar.
Sungai lava ini mengalir dari Gunung Kilauea. Para ahli di USGS memperkirakan, ia mengalir dari ketinggian 21 meter di atas air laut.
Geolog USGS, Janet Babb menyatakan, salah satu kekhawatiran utama adalah terciptanya 'celah panas' pada bebatuan di atas aliran lava tadi. Retakan itu akan tercipta paralel hingga tebing laut dan membuat tanah di sekitarnya rawan runtuh.
"Sisi yang paling dekat ke laut dari retakan itu akan runtuh. Jika ini terjadi, maka bebatuan dalam jumlah besar akan tumpah ke laut. Dan paduan dari bebatuan panas dengan air laut yang dingin adalah ledakan besar," ujar Babb, yang berdinas di Observatorium Gunung Berapi Hawaii.
Babb mengimbuhkan, peristiwa mengalirnya lava panas kali ini termasuk tidak biasa karena durasinya yang amat lama. Biasanya, aliran lava akan segera membentuk dataran baru di bawahnya dan menutup sumber aliran.
"Dalam kasus ini, tidak ada bukti terbentuknya delta baru. Hal itu meyakinkan kami bahwa topografi di sana amat curam," imbuh Babb.
Erupsi di Kilauea telah berlangsung sejak 1983. Sejak musim panas lalu, aliran lava juga telah mencapai lautan.
"Tidak ada indikasi ia akan melambat atau bahkan berhenti," pungkas Babb.
(Rifa Nadia Nurfuadah)