CIREBON - Bau menyengat dari tumpukan sampah dan banyaknya lalat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kampung Kopiluhur Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, telah menjadi teman setia bagi Kemah (60). Ini dia lakukan sebagai aktivitas keseharian demi mencari uang untuk menghidupi anggota keluarganya.
Warga Kampung Kopiluhur, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon itu, setiap harinya sibuk mengumpulkan dan memisahkan berbagai jenis sampah, untuk kemudian dijual kembali kepada pengepul.
Ibu paruh baya dengan mengenakan topi layaknya seorang petani itu, dan suaminya Jenang (65), tidak memedulikan cuaca hujan maupun panas untuk mengumpulkan dan menimbang sampah yang bisa menjadi uang.
“Aktivitas ini sudah saya lakukan hampir 25 tahun. Kami hidup dari mencari jenis sampah di ditumpukan sampah untuk dipilih jenis sampahnya, mulai dari sampah kertas, sampah plastik, dan sampah botol minuman. Jadi, bau sampah sudah menjadi teman sehari-hari,” kata Kemah sembari memilih dan memilah sampah di gubuk miliknya, seperti mengutip Kabar Cirebon, Jumat (17/2/2017).
Ibu yang memiliki sembilan orang anak itu melakukan aktivitas mulai dari pagi hingga sore dan beristirahat saat waktu duhur. Bahkan waktu istirahat itu juga digunakan sambil memilih dan memilah sampah yang dari pagi hari dikumpulkan bersama suaminya. Namun, ketika hujan deras turun ia hanya bisa berteduh di gubuk sambil menunggu reda, kemudian melanjutkan kembali aktivitasnya mencari sampah.