SANUR - Tumpukan sampah basah dan kering menggunung di Depo Sampah Cemara di Sanur, Denpasar. Baunya tentu menyengat. Tetapi, pemandangan dan situasi tak higienis itu tak menyurutkan niat Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk Indonesia, Joseph R Donovan untuk mengobservasi tempat pengelolaan sampah yang dirintis warga Sanur Kaja tersebut.
Bali, kata Donovan, bukanlah tempat yang asing baginya. Setidaknya, telah tiga kali ia menyambangi Pulau Dewata. Namun, kunjungan kali ini cukup istimewa mengingat ia kini mengemban tugas sebagai perwakilan utama Negeri Paman Sam di Indonesia.
"Amerika Serikat dan Indonesia melakukan banyak kerjasama dalam berbagai hal, salah satunya dibidang lingkungan. Dan hal ini merupakan hal yang penting bagi kami," ujar Dubes Donovan, saat disambut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar Ketut Wisada, Kepala Desa Sanur Kaja I Made Sudana serta pihak Yayasan Wisnu yang mengelola Depo Sampah Cemara, Kamis 23 Februari.
Depo Sampah Cemara menjadi lokasi salah satu proyek kerjasama Pemerintah AS dengan Indonesia melalui program Secondary Cities (2C). Depo ini dipilih karena telah memiliki beberapa fasilitas pengelolaan sampah seperti daur ulang dan juga memiliki pusat edukasi sampah terpadu.
Dinukil dari keterangan tertulis Kedubes AS kepada Okezone, di depo ini, pengelolaan limbah rumah tangga dilakukan secara komprehensif dengan metode pelacakan sampah, memanfaatkan sistem informasi grafis (GIS). Pemahaman yang lebih baik tentang asal-usul, volume, dan tujuan sampah, serta pemetaan GIS diharapkan dapat memfasilitasi sistem pengelolaan limbah yang lebih komprehensif di Bali.
"Sampah masyarakat yang masuk ke depo ini setiap harinya 32 meter kubik dari sekira 1.600 kepala keluarga," ujar Kepala Desa Sanur Kaja Made Sudana.
Sementara itu, Kepala DLHK Denpasar Ketut Wisada mengapresiasi dan mendukung pengembangan pengolahan sampah swadaya tersebut. "Selama ini pemerintah masih memiliki beban dalam proses pengangkutan ke tempat penampungan akhir. Secara perlahan kini sudah bisa diatasi di lingkungan sendiri. Berarti masyarakat semakin sadar dengan lingkungan," tutur Wisada.
Tidak hanya melihat-lihat proses pengolahan sampah menjadi pupuk organik, Dubes Donovan juga berdiskusi dengan Kepala Desa Sanur Kaja dan pemerintah daerah mengenai tantangan yang dihadapi terkait pengelolaan sampah di Depo Cemara. Setelah mengunjungi Depo Cemara, Dubes Donovan membuka kegiatan Marine Pollution Reception di Nusa Dua.
(Rifa Nadia Nurfuadah)