Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Heboh Foto Telanjang Dada dan Tato Lumba-Lumba Presiden Slovania

Silviana Dharma , Jurnalis-Kamis, 09 Maret 2017 |01:02 WIB
Heboh Foto Telanjang Dada dan Tato Lumba-Lumba Presiden Slovania
Presiden Slovenia Borut Pahor. (Foto: Instagram)
A
A
A

LJUBLJANA – Zaman sekarang sudah lumrah rasanya melihat pemimpin dunia aktif di media sosial. Sebut saja di antaranya mantan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang senang berkicau di Twitter, lalu Presiden RI Joko Widodo yang ternyata punya Vlog dan mengajak Raja Salman bergabung dalam salah satu videonya.

Di Slovenia, Presiden Borut Pahor juga tidak ketinggalan tren ini. Mengambil lahan yang berbeda, kepala negara berjuluk Barbie itu ternyata menjuarai Instagram.

Seperti disitat dari USA Today, Kamis (9/3/2017), Presiden Pahor mengunggah berbagai aktivitas pribadi hingga kenegaraannya di Instagram sejak pemilihan presiden 2012. Dengan cara ini dia ingin dikenal rakyatnya.

Kebanyakan foto menampilkan sang presiden dalam balutan jas, tetapi ada juga yang memakai kaus santai. Ada pula foto ketika dirinya memakai seragam kuning bergotong royong dengan para pekerja lain memperbaiki jalan. Terkadang dia juga berbagi momen mesra dengan Ibu Negara, Tanja Pecar.

Delfinček, obliž na poškodovano ramo. #pacug #president #pahor #summer #temptattoo #slovenia

A post shared by Borut Pahor (@borutpahor) on Aug 9, 2016 at 4:40am PDT

Teranyar, orang-orang dibuat heboh dengan pose telanjang dadanya. Dengan wajah riang, senyum lebar, pria 53 tahun itu berpose telentang di atas pasir tanpa memakai baju. Hanya seperempat bagian tubuhnya yang terlihat sebenarnya. Namun yang menjadi perbincangan hangat adalah fakta baru bahwa kepala negara mereka rupanya punya tato lumba-lumba di lengan kanan bagian atas dekat bahunya.

“Cara berkomunikasi dengan rakyat dan politikus berubah seiring berjalannya waktu. Kebanyakan orang yang memakai Instagram adalah kaum muda. Pada masa-masa seperti ini, ketika kepercayaan terhadap dunia politik menurun, ini bisa jadi salah satu cara yang efektif untuk menjangkau mereka,” terang Pahor soal keaktifan dirinya di media sosial berlambang kamera tersebut.

Meski begitu, dia tetap berkeyakinan bahwa komunikasi terbaik ialah dengan bertemu muka. “Berinteraksi langsung dengan orang-orang adalah yang paling penting,” tegasnya.

Seperti semua hal di dunia, ada orang yang menanggapi positif upaya Pahor di Instagram, tetapi ada juga pihak-pihak yang mengkritik negatif aksinya. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai populis.

“Saya tahu risikonya. Tetapi perlu diketahui bahwa ada perbedaan antara populis yang negatif dan positif,” jawabnya.

Akun IG Presiden Pahor sejauh ini telah diikuti oleh 25 ribu pengguna. Penduduk di Slovenia tercatat hanya 2 juta orang. Dalam sebuah jajak pendapat, aktivitas Pahor di IG saat ini tidak terlalu berdampak buruk. Sekira 52% rakyatnya memandang positif upaya pemimpin mereka. Hanya 16% yang berpendapat sebaliknya.

“Pada dasarnya, dia hanya mengunggah foto-foto yang patut dan beberapa terkesan lucu. Dia berusaha menggambarkan citra dirinya sebagai rakyat biasa, yang punya kegiatan seperti orang-orang pada umumnya,” ujar konsultan politik di Slovenia, Marko Rakar.

Rakar juga menjelaskan, kalau dari segi kegunaan, Twitter sebenarnya lebih cocok untuk menyampaikan pesan politik. Sehingga apa yang dilakukan Pahor amat berbeda dengan cara Presiden AS Donald Trump berbicara melalui media sosialnya. Sebagai catatan, Slovenia merupakan tanah kelahiran Ibu Negara AS, Melania Trump.

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement