ANTANANARIVO - Topan Enawo yang melanda Madagaskar pekan ini menewaskan sedikitnya 38 orang. Demikian pernyataan seorang pejabat dari departemen manajemen bencana negara.
"Kerusakan sangat besar di setiap tempat yang dilewati topan itu," kata sekretaris eksekutif Biro Nasional Risiko dan Manajemen Bencana, Thierry Venty, di televisi nasional seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (11/3/2017).
Di antara korban tewas adalah satu keluarga. Badai topan Enawo menyebabkan longsor, dan keluarga ini terbunuh. Selain itu, diperkirakan 153 ribu orang harus mengungsi akibat hujan badai.
Topan Enawo menghantam wilayah timur laut Madagaskar yang memproduksi vanila pada Selasa 7 Maret 2017 pagi. Badai menghancurkan jalan dan memutus jalur komunikasi dengan kabupaten Antalaha, yang memiliki populasi 230 ribu orang.
Lebih dari 116 ribu orang telah terkena dampak langsung dari amukan topan. Akan tetapi, Venty tidak mengatakan berapa banyak dari mereka yang mengungsi atau jumlah properti yang rusak.
Pada Kamis 9 Maret, kantor meteorologi setempat mengatakan kekuatan topan secara signifikan telah melemah. Menurut sebuah buletin dari kantor meteorologi negara itu, badai bergerak dengan kecepatan 45-50 kilometer per jam (28-31 mil per jam).
(Sil)